Gaya bahasa ironi, sarkasme, sinisme, satire, innuendo, paradoks adalah bahasa atau idiom sindiran yang sering kita gunakan atau dengar dalam kehidupan sehari-hari. Gaya bahasanya pada dasarnya sama dengan kata-kata sindiran. Namun yang membedakan adalah cara penyampaiannya. hal ini karena kata-katanya bisa menyentuh dan mempengaruhi perasaan orang yang disindir. Ada banyak cara untuk mengatakan kata kata sindiran halus buat orang munafik atau tentang seseorang yang etikanya tidak baik. Jangan khawatir, ada banyak gaya bahasa sindiran yang bisa digunakan untuk menyatakan hal tersebut pada seseorang yang mungkin menurutmu mungkin benar, tetapi salah mengucapkannya ironi. Tujuan dari kebenaran itu adalah untuk mencapai kebahagiaan. Jika kebenaranmu tidak bisa membuatmu dan orang-orang di sekitarmu bahagia, buang saja! Ini seperti sindiran Mengapa kamu begitu banyak mengatakan yang sebenarnya? Kebenaran ada dalam pikiran orang lain tersirat Gaya Bahasa Sindiran Berikut ini gaya bahasa sindiran yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan kajian ilmu bahasa 1. Ironi Ironi adalah gaya bahasa sindiran yang mengatakan sebaliknya tentang seseorang. Penggunaan gaya bicara ini biasanya dimaksudkan untuk mengangkat status seseorang dan justru mengarah pada penurunan pangkat atau menjatuhkannya. Dalam arti sebaliknya, ironi ada sebagai sindiran yang agak halus di antara berbagai jenis sindiran. Gaya bahasa ironi bekerja sangat baik sebagai teguran atau pengingat bahwa orang yang ditegur dapat mengenalinya. Berbeda dengan sarkasme yang agak brutal. Dengan ironi, itu dapat menyarankan kata kata sindiran halus buat orang munafik yang menyimpang dari norma-norma sosial. Efeknya tentu tidak sedalam ironi, tetapi bisa menggugah pikiran bagi mereka yang disindir. Contoh kata-kata sindiran dengan gaya bahasa ironi, “Sepertinya sekarang pemerintah sedang sangat sibuk, sampai lupa harus mendengarkan aspirasi rakyatnya.” 2. Sinisme Seperti namanya, sinis berarti mengolok-olok atau meremehkan sesuatu. Tapi sarkasme ini juga bisa digunakan untuk menyindir orang lain atas kesalahan mereka, meski dengan cara yang agak kasar. Sinisme disertai dengan sindiran yang tajam dan pedas. Gaya bahasa ini tidak terlalu kasar dan memiliki tingkat sinisme yang sedang. Tujuan dari sindiran sinisme ini adalah untuk mengejek dan mengkritik orang lain. Sinisme juga sering digunakan dalam diskusi dengan mengolok-olok ide dan rencana. Gaya bahasa sinisme bisa digunakan untuk kamu yang suka berargumen atau beradu opini. Contoh sindiran dengan gaya bahasa sinisme, “Apa guna punya ilmu tinggi, kalau hanya untuk mengibuli”-Penggalan Puisi Wiji Thukul. 3. Sarkasme Sarkasme adalah sebuah idiom dengan majas tertinggi dalam gaya bahasa sindiran. Ungkapan ini mengungkapkan sindiran secara langsung dengan kata yang tajam. Sarkasme sangat brutal dan kejam. Gaya bahasa ini hadir dengan sindiran paling jujur ​​yang tidak dibuat-buat. Ungkapannya cenderung tajam dan keras. Jika kamu ingin menyindir seseorang, disarankan untuk tidak menjadi sarkasme. Karena sarkasme tidak hanya sampai ke inti masalah, tetapi juga memancing emosi ketika orang lain tidak mengerti dan tidak bisa mengendalikan emosinya. 4. Satire Satire adalah kata-kata sindiran yang menggunakan perumpamaan dan kiasan. Sindiran ini biasanya digunakan dalam bentuk metafora, personifikasi, dll. Satire dikenal sebagai sindiran paling berkelas di antara jenis sindiran lainnya. Penulis dan penyair sering menggunakan sindiran sebagai kritik mereka. Ada sebagai satire yang dibungkus dengan fakta yang sangat mengesankan. Seringkali orang tidak mengetahui apa itu satire karena satire disampaikan dengan candaan dan niat bersahabat meskipun intinya juga mengkritik. Berikut ini contoh sindiran dengan gaya bahasa satire Lingkungan kita si mulut besar Dihuni lintah-lintah Yang kenyang menghisap darah keringat tetangga Dan anjing-anjing yang taat ibadah Potongan puisi Wiji 5. Innuendo Ungkapan ini mengungkapkan sindiran dengan mengecilkan fakta yang sebenarnya dan cenderung meremehkan masalah. Cara berbicara ini biasanya digunakan untuk menenangkan seseorang. Gaya bahasa ini adalah sindiran yang unik. Berbeda dengan sindiran lain yang didasarkan pada kebenaran. Sindiran sindiran sebenarnya membuat hal-hal kecil dan sepele. Contoh sindiran dengan gaya bahasa innuendo, “Jangan terlalu sedih, kamu hanya kehilangan separuh hartamu bukan semuanya.” 6. Paradoks Paradoks ini adalah cara menyindir yang juga unik. Paradoks menyatukan hal-hal yang sebenarnya berlawanan. Paradoks bisa masuk dalam kategori kata-kata satir tergantung bagaimana penggunaannya, dan bisa kontradiktif tergantung bagaimana penggunaannya. Contoh sindiran dengan gaya bahasa paradoks, “Kamu cantik, tapi kelakuanmu sungguh menyedihkan dan tidak secantik parasmu.” Buku Mengenal Gaya Bahasa dan Peribahasa yang ditulis Arni Susanti dapat membantu kamu memahami tentang berbagai bentuk gaya bahasa dan peribahasa yang bisa digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Menggunakan gaya bahasa dan ucapan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari berperan penting dalam menumbuhkan nilai-nilai positif saat memberi nasihat, teguran dan sindiran. Buku ini tersedia dalam edisi terbaru dan berisi kumpulan gaya bahasa dan peribahasa terkenal. Buku ini direkomendasikan sebagai referensi bagi pelajar, mahasiswa, guru, pendidik, dan masyarakat umum. Buku ini sendiri bisa kamu pesan dan beli di Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya. promo diskon
ArtiKata 'Sasimo' Bahasa Gaul Populer dan Kata Sindiran di Media Sosial, Ternyata Akronim dari Ini Arti Kata 'Boti' dalam Bahasa Gaul, Viral di TikTok, Bahasa Gaul Populer yang Ternyata Punya 2 Arti Aceh Barat Daya 49 menit lalu - Aceh. Mobil Suzuki Baleno AT 2020 Merah Seken Terawat - Surabaya
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Keunikan yang terdapat di wilayah Aceh tidak hanya soal budayanya saja, tetapi kehidupan sosialnya juga sangat menarik untuk di cermati. Masyarakat Aceh mengenal pepatah yang turun temurun di sampaikan oleh leluhur mereka, pepatah atau peribahasa ini dikenal dengan sebutan hadih maja pengajaran. Menurut Souck Hurgronje dalam buku “Aceh Di Mata Kolonialis jilid II” pada bagian kesustraan, ia menyebutkan bahwa hadih maja dipertahankan melalui tutur para orang tua, khususnya kaum perempuan sebagai penutur utamanya, diajarkan kepada anak-anak sebagai sarana pendidikan. Sehingga sering kualitas bahasa seorang anak di Aceh saat itu ditentukan oleh kecerdasan verbal maja adalah perkataan, peribahasa atau pepatah dalam bahasa Aceh yang digunakan sebagai nasehat, sindiran, perumpamaan dan lainnya. Di masa lalu, barang siapa yang menguasai serta memiliki banyak pembendaharaan hadih maja akan menjadi tokoh yang populer dalam kehidupan bermasyarakat, sebagaimana masyarakat di belahan dunia lainnya, terdapat fenomena jika ada dalam satu kelompok seseorang yang mampu menguasai banyak kosa kata, maka orang tersebut akan lebih di hormati dan didengarkan. Dewasa ini, penggunaan bahasa daerah telah mulai menurun, ini merupakan fenomena yang berlaku umum di seluruh Indonesia. Kalangan muda - mudi saat berkomunikasi dengan bahasa daerahnya kerap muncul anggapan bahwa itu adalah hal yang ketinggalan zaman, hal ini sangat dikhawatirkan jika terus merambah luas, maka budaya asli yang telah diwarisi turun temurun oleh nenek moyang akan hilang. Sebagai pengingat agar kita tidak sepenuhnya lupa akan kebijaksanaan para leluhur Aceh, maka saya menulis tulisan ini dengan harapan agar generasi yang akan datang yang kemungkinan sudah kurang memahami bahasa ibunya, sedikit banyaknya akan dapat memahami cara orang Aceh mengkomunikasikan alam pikirannya dalam bentuk pepatah ini adalah beberapa peribahasa dan pepatah atau nasehat yang terkenal di masyarakat Aceh, baik itu tentang perintah, larangan, sindiran, harapan dan lain Sahabat“Bak ie raya bek tatheun ampehBak ie tarek bek tatheun bubeeBek tameurakan ngon si palehHareuta abeh, geutanyoe malee” Artinya “Pada aliran air bah jangan dipasang jarringPada air deras jangan dipasang bubuJangan bersahabat dengan orang jahatHarta habis, kita mendapat malu”Ulasan 1 2 3 4 Lihat Sosbud Selengkapnya
Berikutkoleksi kata-kata sindiran dalam bahasa Jawa yang bisa jadi referensi untuk ditujukan kepada orang yang dianggap menyebalkan.
Kumpulan Kata-Kata Sindiran/Nyindir Bahasa Aceh dan Artinya “Buya Krueng Teudong-dong, Buya Tamong Meuraseuki” Artinya Menyindir Pemerintah bahwa Penduduk Asli Tidak diberi Pekerjaan di tempat Sendiri, Sedangkan Pendatang/Orang Asing dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan, dan mengambil semua hasil bumi mirip Gas, Minyak Bumi, Batu Bara, Emas, & Lahan di kawasan kita. “Nyan ureung, Haloh Lage ASAB” atau “Nyan Ureung Lage Pijet” Artinya Kata untuk menyindir orang yang sungguh pelit. “Tuha Bohpik Jeut Keu Bijeh, Tuha Bohkreh HoO Taba” Artinya Sindirin untuk orang yang sudah patut menikah, tetapi tidak menikah-menikah, padahal umurnya telah renta. “Hanale ie Uno hai Aneuk Nanggroe Yang Jeut Keu Ubat, Ka Habeh limbat Peunajoh Raja” Artinya Menyindir Pemerintah yang biadap atau bangsat dan memberi tahu terhadap Masyarakat bahwa, Hasil Bumi kita sudah sudah di ambil dan diberi semua kepada orang gila. “Lage Aneuk Hana Deungo Bang” Artinya Menyidir seseorang yang tidak berhenti melaksanakan aktifitas saat bunyi Azan sudah terdengar. “Lagee Sigam Batee” Artinya Mengatakan bahwa orang tersebut tidak pantas kita ajak musyawarah/mufakat, sebab orang tersebut terlalu cepat emosi serta dengan otak nya udik, ilmunya masih cetek. “Tapeulara jih, Sama lage Tapeulara Lemoe” Artinya Kata sindiran kepada anak yang tidak inginmelakukan pekerjaan dan beurusaha, cuma mampu berharap dan meminta-minta terhadap orang bau tanah. “Bak Kameng, Bek You Ba Naleung, Bak Seudom Bek Youba Saka” Artinya Kata sindiran untuk mengingatkan seseorang supaya tidak menyurung maling mengantar duit. “Dari likot wate takalon DINI, Wate Takalon dari dike Ka DONO” Artinya Kata menyindir cewek yang tampakdari belakang, Tetapi jikalau dilihat dari depan ternyata cewek tersebut tidak cantik, Giginya Songket / Boneng. Kumpulan Kata-Kata Sindirian/Nyindir dengan Bahasa Aceh dan Artinya “Nyat Cewek Abah Tarek That” Artinya Mengatakan bahwa cewek/Perempuan tersebut tidak mampu dipakek, terlalu merepet dan suka ngomong dengan bahasa yang agresif.
5aEknP. 089l4z56ff.pages.dev/277089l4z56ff.pages.dev/122089l4z56ff.pages.dev/383089l4z56ff.pages.dev/114089l4z56ff.pages.dev/258089l4z56ff.pages.dev/61089l4z56ff.pages.dev/321089l4z56ff.pages.dev/305089l4z56ff.pages.dev/302
kata kata bahasa aceh sindiran